Jakarta, CNBC Indonesia - Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 meneguhkan posisinya sebagai salah satu konser musik yang memiliki latar belakang terindah di dunia. Konser bertema "Sebelas Selaras" juga memberi dampak yang substansial dan bermakna, baik di sektor seni budaya maupun perekonomian lokal.
Menginjak tahun ke-11, PFJ 2025 berlangsung dari 4-6 Juli 2025 ini dihadiri oleh sekitar 65 ribu penonton, baik penonton domestik maupun mancanegara. Kehadiran musisi internasional seperti EAJ selama dua hari berturut-turut banyak ditunggu oleh penonton generasi muda penggemar K-Pop.
Sementara penampilan ikon jazz dunia Kenny G di hari terakhir, ditunggu oleh kalangan senior serta penggemar jazz kawakan lagu-lagunya yang melegenda. Ada juga musisi papan atas dalam negeri seperti Dewa 19, Ari Lasso, Gigi, Raisa, Kahitna, Bernadya, Nadin Amizah, Kunto Aji, Gigi, Panbers, Tulus, JKT 48, Maliq & D'Essentials, Ardhito Pramono, Yura Yunita, Pamungkas, Dere, Karimata, Ebiet G. Ade dan lainnya menjadi tuan rumah yang merayakan gemuruh musik pertiwi.
Selain itu program seni instalasi yang berkolaborasi dengan duo seniman Yogyakarta, Indieguerillas, menampilkan instalasi seni yang terinspirasi dari relief Pohon Hayat (kalpataru) di relief Candi Prambanan. Program inisiatif kreatif seperti #BerkainKePJF serta keterlibatan puluhan pelaku UMKM di Pasaraya UMKM, membuktikan pelestarian cagar budaya bisa berjalan beriringan dengan geliat industri kreatif yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu musisi jazz kawakan internasional, Kenny G menyampaikan kekaguman terhadap sebelas tahun penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival 2025. Menurutnya, event jazz ini menjadi salah satu perhelatan yang berkesan baginya, terutama dengan pemandangan kemegahan Candi Prambanan sebagai latar belakang pertunjukan.
"Banyak kenangan indah sangat melakukan tur, dan di sini salah satu yang terbaik. kita tidak akan lupa dengan Candi Prambanan. Ini salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Latar belakang candi yang menakjubkan, menjadi salah satu pertunjukan yang sangat unik. Kita tidak bisa mendapat pemandangan seperti ini di tempat lain," terangnya di pelataran Candi Prambanan dikutip Senin (7/7/2025).
Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan mengatakan Prambanan Jazz Festival bukan hanya menampilkan pertunjukan musik dari musisi kelas dunia, melainkan juga menegaskan peran strategis seni budaya lokal serta ditunjang oleh keindahan warisan cagar budaya Indonesia sebagai arena diplomasi budaya yang inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
InJourney Destination Management mencatat angka penonton PJF 2025 sebesar 76 ribu penonton, meningkat sebesar 55% dari penonton PJF 2024 lalu sebesar 49 ribu pengunjung. Sementara, sekitar 70% pengunjung di antaranya berasal dari luar Yogyakarta.
Peningkatan okupansi hotel, tiket transportasi ke Yogyakarta, kepadatan sejumlah ruas jalan di seputaran Prambanan, ramainya transaksi transportasi daring, sampai pada melonjaknya kedai kuliner lokal, menjadi bukti pengaruh PJF 2025 yang signifikan.
"Kami bersyukur, Prambanan Jazz Festival tahun ini berdampak luar biasa. Ini bukan hanya panggung musik, tetapi juga panggung ekonomi rakyat. Banyak pelaku UMKM yang tersenyum karena penjualan mereka naik, banyak pengemudi lokal yang mengantar penonton kembali ke hotel dengan bahagia. Gelombang penonton ini menghadirkan efek domino yang terasa nyata pada denyut ekonomi lokal," ungkap Febrina.
Febrina juga menuturkan bahwa keberlangsungan festival ini tidak hanya menjadi sebuah capaian prestasi, tetapi juga refleksi dari komitmen bersama dalam menghadirkan creative experience yang bermakna. Hal ini membawa Prambanan dikenal tidak hanya sebagai monumen sejarah, tetapi juga ruang pertemuan budaya lintas bangsa.
Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui InJourney Destination Management memastikan seluruh rangkaian acara berlangsung dengan memperhatikan prinsip pelestarian. Zona utama cagar budaya tetap dijaga, pengelolaan manajemen keramaian diterapkan, dan pengalaman wisata bagi wisatawan reguler tetap berjalan berdampingan tanpa terkendala.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menuturkan bahwa Prambanan Jazz merupakan salah satu festival musik bertaraf internasional yang selama ini memiliki peran strategis sebagai katalis dalam pengembangan destinasi pariwisata khususnya di area Jawa Tengah dan Yogyakarta. Lebih dari itu, event ini tidak hanya menjadi magnet kuat bagi wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga mendukung peningkatan kunjungan ke Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Dampaknya juga sangat besar terhadap perputaran ekonomi lokal, khususnya dalam menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi industri UMKM dan bisnis pada ekosistem pariwisata lokal. Hal ini tentunya akan berimbas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Maya.
Prambanan Jazz Festival 2025 tidak hanya merayakan musik, tetapi juga memperkuat posisi Candi Prambanan sebagai ruang dialog budaya dunia. Di tengah gempuran modernitas, festival ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat tetap relevan, hidup, dan menjadi fondasi bagi peradaban bangsa.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UMKM dan Brand Lokal Unjuk Gigi di Shopee Big Ramadan Sale 2025