Ilmuwan ParagonCorp Tampil di SCS 2025: Inovasi Kecantikan Asia

18 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - ParagonCorp kembali menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan riset berkelas dunia melalui partisipasi dalam Asian Societies of Cosmetic Scientists (A SCS) Conference 2025 di Manila, Filipina. Tahun ini menjadi momen membanggakan: 10 ilmuwan Paragon terpilih untuk mempresentasikan 12 hasil riset mereka, dan tiga di antaranya ditampilkan di panggung utama di hadapan ribuan ilmuwan kosmetik Asia, mewakili Indonesia dalam forum ilmiah internasional yang bergengsi.

ASCS adalah forum dua tahunan yang mempertemukan para ilmuwan kosmetik dari Asia, Timur Tengah, hingga Oseania, menjadi wadah kolaborasi, pertukaran ilmu, dan diskusi tentang masa depan industri kecantikan berbasis sains. Keikutsertaan dalam forum ini tidak hanya penting bagi ParagonCorp, tapi juga bagi perkembangan riset kosmetik di Asia bahkan dunia.

Keikutsertaan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk membawa suara, karya, dan semangat inovasi anak bangsa ke tingkat global. Salah satu ilmuwan Paragon yang tampil di panggung utama, Skincare Scientist ParagonCorp Meti Fatmawati, menyampaikan rasa syukur dan harapannya atas pencapaian ini.

"Pencapaian ini bukan hanya hasil kerja keras tim, tapi juga bukti bahwa Indonesia punya kapasitas besar dalam riset kosmetik berkelas dunia. Semoga semangat #Paragonation bisa terus mendorong lahirnya lebih banyak ilmuwan muda yang berani melangkah dan berkarya," ujar Meti dalam keterangan resmi, Selasa (10/6/2025).

Riset-riset yang dibawakan mencerminkan fokus Paragon terhadap kualitas, keamanan, dan kebutuhan konsumen yang relevan, mulai dari inovasi bahan aktif, pendekatan ilmiah terhadap permasalahan kulit dan rambut, hingga perilaku konsumen.

Beberapa topik riset yang diangkat seperti:

  • Pendekatan multi-pathway untuk mengatasi permasalahan rambut rontok (naik podium)
  • Teknologi amino surfaktan dan asam salisilat yang lembut untuk kulit berjerawat sensitif (naik podium)
  • Pendekatan baru dan inovatif untuk mengatasi ketombe pada kondisi kulit kepala berhijab (naik podium)
  • Studi evaluasi serum pencerah dan anti-aging dengan kandungan Retinal dan Cysteamine HCl
  • Studi korelasi parameter fisik Lipstick Matte dan perilaku konsumen dengan pendekatan instrumental
  • Investigasi stabilisasi sunscreen menggunakan sistem Pickering Emulsion
  • Studi sinergisitas bahan aktif untuk pemulihan skin barrier
  • Inovasi produk skincare untuk kulit pria
  • Perlindungan rambut di warnai dengan silicone-based shampoos

Di sisi lain, global expert yang hadir, Dr. Arunasiri Iddamalgoda (Managing Director at Ichimaru Pharcos Co. Ltd), menyampaikan bahwa Paragon menyajikan presentasi yang maksimal di antara negara Asia lainnya dan percaya bahwa Paragon memiliki potensi untuk memimpin pasar kosmetik Asia bahkan dunia di masa depan.

Pendapat Dr. Iddamalgoda diperkuat dengan pengalaman salah satu peneliti Paragon, Shania Rizki Ivany (Skin and Hair Care Senior Scientist), dalam sesi podium dan juga saat berinteraksi dengan peneliti lain.

"Peneliti dari negara lain sangat antusias, banyak yang bertanya terkait riset Paragon terkait hair care. Bagi mereka, apa yang Paragon dalami tentang kebutuhan yang berbeda bagi rambut berhijab merupakan sesuatu yang baru," ujar Shania.

Partisipasi di A SCS 2025 menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan global ParagonCorp di dunia riset kecantikan. Ini bukan yang pertama, dan tentu bukan yang terakhir, tapi bagian dari langkah berkelanjutan untuk menghadirkan inovasi Indonesia ke panggung internasional. Setelah Manila, tujuan berikutnya sudah menanti: IFSCC Cannes 2025.

Melalui kolaborasi, keberanian berkarya, dan dedikasi terhadap ilmu pengetahuan, Paragon terus memperluas dampaknya, dari laboratorium, ke panggung dunia.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cuaca Buruk - Sumur Migas Tua, PR PHR Dongkrak Produksi Minyak

Next Article Gandeng ParagonCorp, Transjakarta Akan Revitalisasi Halte Swadarma

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |