IHSG Terbang Tembus 7000, Ini yang Sebenarnya Terjadi

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbang ke atas 7000. Dalam sebulan sudah melesat lebih dari 12% berkat banyak sentimen positif dan dana asing mulai membanjiri pasar.

IHSG pada perdagangan Kamis hari ini (15/5/2025) hingga pukul 11.00 WIB sudah menguat 1,31% sejak pembukaan pasar menuju posisi 7,069,29.

Jika ditarik sejak menyentuh level bottom di bawah 6000 pada 8 April lalu, IHSG sudah bangkit lebih dari 18%.

Bisa dibilang ini merupakan kebangkitan tercepat, bahkan jika dibandingkan periode pemulihan akibat pandemi Covid-19 yang membutuhkan waktu lebih dari enam bulan.

Sebagai catatan, IHSG pulih ke atas level 7000 lagi terjadi dalam waktu kurang lebih sebulan, mengingat juga di bulan April dan Mei ada banyak periode libur panjang.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang mengatakan bahwa kekhawatiran pelaku pasar mereda seiring dengan perang antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda, ditambah ada dana asing masuk cukup besar.

"Masih sentimen Trump jadi kekhawatiran kinerja emiten mereda plus asing sdh masuk besar kmrn tercatat net buy di IDR 2.8 triliun" ungkap Hosiana.

Ekonom dari Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Ahmad Mikail juga mengatakan dari global ada perpindahan dana asing dari AS ke negara-negara lain, terutama ke aset keuangan Eropa dan Jepang.

Mikail juga menyoroti "Perpindahan uang ini juga tercermin dari naiknya Yield UST 10 tahun ke 4.5% dari rata-rata 4.0% di kuartal tiga tahun lalu"

Dari perpindahan uang ini membuat pasar saham Indonesia mendapatkan keuntungan.


Menurut Mikail, ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dengan laba emiten-emiten besar masih tumbuh positif, ini membuat investor asing mau kembali ke pasar saham Indonesia, ditambah valuasi juga sudah murah karena terjadi koreksi dalam di bulan Februari - Maret.

Selain itu, imbal hasil SUN dan SRBI juga sudah turun cukup drastis tahun ini, membuat minat investor kembali menempatkan dana-nya ke pasar saham.

Sebagai catatan, yield SBRI sudah turun dari 7,4% ke 6,4% tahun ini. Ini mendorong adanya arus keluar dari pasar surat uang ke saham.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |