Jakarta, CNBC Indonesia - HP Android yang dicuri bakal sulit untuk dijual. Ini karena pengembangan fitur reset ponsel yang diumumkan Google beberapa waktu lalu.
Biasanya pencuri ponsel akan melakukan reset agar perangkat seperti baru lagi. Dengan cara ini maka mereka bisa menjualnya seperti baru.
Namun cara itu tak akan bisa lagi diterapkan. Google menjelaskan telah mengembangkan factory reset protections (FRP), membuatnya lebih kuat lagi.
Mereka yang akan mengatur ulang ponselnya diharuskan melakukan verifikasi kepemilikan. Yakni dengan masuk ke akun Google yang terhubung atau masuk dengan PIN, password, hingga pola.
Jika tidak bisa memverifikasi diri, Google akan memblokir pengaturan ponsel. Dengan begitu ponsel curian tidak bisa lagi digunakan, dikutip dari Android Authority, Jumat (16/5/2025).
FRP sebenarnya telah tersedia sejak lama di Android. Fitur tersebut menjadi tempat menyimpan kunci di area terlindungi dan terpisah serta tetap bertahan saat reset pabrik dilakukan.
Kunci itu dibuat saat akun Google ditambahkan ke perangkat pertama kali. Baru akan dihapus setelah reset dilakukan.
FRP memang jadi sangat berguna karena saat seseorang tidak bisa melakukan verifikasi maka tak bisa menggunakannya ataupun menjualnya kembali.
Namun Android Authority mencatat, FRP tidak sepenuhnya aman. Sebab para pencuri telah menemukan banyak celah selama bertahun-tahun. Misalnya dengan melewati panduan pengaturan, jadi tidak perlu lagi memasukkan akun Google secara detail.
Google berusaha memperbaikinya melakukan beberapa penyempurnaan pada Android 15. Salah satunya tidak bisa lagi menambahkan akun baru jika melewati panduan pengaturan.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Duel Ultra-Thin Flagship, Samsung S25 Edge Vs iPhone 17 Air
Next Article 18 HP Android Tak Bisa Pakai WhatsApp 1 Januari 2025, Cek Daftarnya