Gokil, Induk ChatGPT Targetkan Pendapatan Tembus Rp2.000 T pada 2029

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - OpenAI mencetak pendapatan tahunan (annual recurring revenue/ARR) sebesar US$10 miliar atau Rp162,7 triliun, hanya kurang dari tiga tahun sejak peluncuran ChatGPT. Angka ini mencakup penjualan dari produk konsumen, produk bisnis ChatGPT, dan layanan API milik perusahaan.

Namun, angka tersebut tidak termasuk pendapatan dari lisensi kepada Microsoft maupun kesepakatan besar satu kali. Hal ini disampaikan oleh juru bicara OpenAI dalam keterangannya.

Sepanjang tahun lalu, ARR OpenAI tercatat sekitar US$5,5 miliar. Untuk mencapai pertumbuhan secepat itu, perusahaan asal San Francisco ini harus membakar banyak uang dan mencatat rugi sekitar US$5 miliar tahun lalu.

OpenAI menargetkan dapat meraup pendapatan hingga US$125 miliar pada tahun 2029. Target ambisius ini pertama kali dilaporkan oleh media The Information dan bersumber dari orang yang mengetahui rencana internal perusahaan.

Pencapaian pendapatan ini memberikan konteks terhadap valuasi besar OpenAI saat ini. Pada Maret lalu, perusahaan menutup putaran pendanaan senilai US$40 miliar, menjadikannya kesepakatan teknologi swasta terbesar dalam sejarah.

Dengan angka saat ini, valuasi OpenAI berada di kisaran 30 kali lipat dari pendapatannya. Hal ini mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang sangat tinggi dari para investor utama, termasuk SoftBank, Microsoft, Coatue, Altimeter, dan Thrive.

OpenAI mulai dikenal luas setelah meluncurkan ChatGPT versi konsumen pada akhir 2022. Setahun setelahnya, perusahaan mulai merilis produk bisnisnya.

Per akhir Maret, OpenAI mencatat 500 juta pengguna aktif mingguan secara global. Awal bulan ini, perusahaan juga mengumumkan memiliki tiga juta pengguna bisnis berbayar, naik dari dua juta pada Februari.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, Pendapatan BYD Capai USD 107 Miliar

Next Article Elon Musk Tawar OpenAI, Nilainya Capai Rp1.591 T

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |