Jakarta -
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) turut serta dalam defile HUT Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada 1 Juli 2025. Sebanyak 172 personel Fatayat NU berbaris dalam Batalion 26.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengungkap keikutsertaan Fatayat NU sebagai wujud nyata kolaborasi Polri dengan masyarakat. Hal itu semakin menunjukkan komitmen Polri untuk selalu dekat dengan masyarakat.
"Terima kasih atas partisipasi keikutsertaan Fatayat NU dalam peringatan HUT Bhayangkara tahun ini. Sinergisitas ini menjadi lambang persatuan dan kesatuan Polri dengan seluruh elemen masyarakat," ujar Kadiv Humas, Kamis (3/7/25).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irjen Sandi mengemukakan gotong royong Polri dengan seluruh elemen masyarakat akan terus dilakukan. Dengan berbagai program pemerintah demi mewujudkan Indonesia Emas 2045, upaya Polri menjaga kamtibmas, peran Fatayat NU sangatlah penting.
"Mari terus bersinergi membangun negeri, jadikan Indonesia unggul, Indonesia cerdas, di dalam kebinekaan yang ada," jelas Irjen Sandi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi Polri yang kini semakin baik dan hadir di tengah masyarakat serta mampu merasakan penderitaan rakyat.
"Polisi Indonesia harus berada di tengah rakyat, merasakan penderitaan rakyat, mendengar jeritan hati rakyat," jelas Presiden Prabowo di hadapan jajaran pimpinan Polri dan tamu undangan.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo sebagai pengingat bahwa cita-cita kemerdekaan Indonesia bukan sekadar menjadi bangsa yang berdaulat, tetapi juga negara yang makmur dan adil. Beliau menekankan bahwa polisi yang dicintai rakyat adalah yang mampu membela kelompok paling lemah dan tertindas.
"Bangsa dan negara kita membutuhkan kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat-polisi yang berada di tengah rakyat, membela rakyat, melindungi rakyat, khususnya mereka yang paling lemah, paling tertindas, dan paling miskin," ujar Presiden Prabowo.
(hri/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini