Fadli Zon: Pemajuan Budaya adalah Tugas Kita Bersama

1 day ago 4

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi mendukung pemajuan kebudayaan. Menurutnya pemajuan kebudayaan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sehingga perlu dukungan banyak pihak.

Fadli Zon juga menyampaikan apresiasi atas peran strategis Taman Budaya Jawa Tengah sebagai pusat pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan di daerah. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku budaya, komunitas, akademisi, hingga sektor swasta, dalam mengakselerasi kemajuan kebudayaan nasional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fadli Zon saat menghadiri diskusi budaya bersama sejumlah pemangku kepentingan kebudayaan di Pendopo Ageng Gendhon Humardhani, Taman Budaya Jawa Tengah, Selasa (3/6). Dialog ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Kebudayaan di Surakarta dan upaya memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk pemajuan kebudayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan ini, Fadli Zon berdiskusi langsung dengan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto; Kepala Taman Budaya Jawa Tengah, Suratno; serta sejumlah mitra dan kurator Taman Budaya Jawa Tengah. Turut hadir pula perwakilan dari Komunitas Jambore Keris Nusantara.

"Pemajuan kebudayaan ini adalah tugas kita bersama. Bukan hanya tugas pemerintah pusat, bukan hanya tugas pemerintah provinsi, kabupaten, kota, tapi juga bersama-sama, termasuk dengan para pelaku budaya, pegiat budaya, pejuang budaya, komunitas-komunitas dan sanggar-sanggar budaya termasuk sanggar-sanggar seni di dalamnya. Kita sekarang juga merangkul sektor swasta supaya ikut terlibat di dalam pemajuan kebudayaan," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).

Fadli Zon juga menyoroti perlunya institusionalisasi pengetahuan budaya, termasuk warisan budaya takbenda seperti keris, wayang, dan jamu melalui program studi di perguruan tinggi, literasi publik, serta produksi film dan konten digital.

"Bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan aset strategis bangsa yang dapat menjadi kekuatan ekonomi dan diplomasi budaya Indonesia di kancah global," jelasnya.

Dalam diskusi ini, Fadli Zon turut didampingi oleh Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri, Anindita Kusuma; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan, B.R.A Putri Woelan Sari Dewi; Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Manggar Sari Ayuati; dan jajaran Kementerian Kebudayaan.

Menanggapi diskusi, Eris Yunianto mengatakan bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi yang sangat kaya warisan budaya, termasuk warisan budaya takbenda.

"Tahun ini, sudah ada 165 yang ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda. Dan tahun ini, kami mengajukan 80 karya, salah satunya adalah Tembang Ilir-Ilir yang menjadi prioritas dan harapan besar bagi kemajuan budaya Jawa Tengah. Selain itu, Jawa Tengah juga memiliki 247 cagar budaya dengan berbagai kategori, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Pada 2024, dua cagar budaya dari Jawa Tengah telah ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Kebudayaan," jelas Eris Yunianto.

Sementara itu, Suratno menyoroti peran strategis TBJT sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang mengemban tugas pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah.

Dia menuturkan, didirikan sejak 1978, TBJT memiliki salah satu kegiatan unggulan yakni Pasar Raya Taman Budaya yang sukses menarik hingga 10.000 pengunjung dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dirinya menjelaskan bahwa TBJT berkomitmen menjadi ruang kreatif dan edukatif bagi seniman serta masyarakat.

Di sisi lain, Basuki Teguh Yuwono menyampaikan bahwa dibentuknya Kementerian Kebudayaan merupakan bentuk nyata komitmen negara dalam memajukan sektor budaya. Keterbukaan komunikasi antara pemerintah dan para pelaku budaya menjadi penting.

Melalui diskusi ini, pemerintah mendorong kolaborasi dari berbagai sektor untuk dapat bersama-sama memajukan kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, budaya bisa menjadi industri dan ekonomi budaya yang berdampak.

"Serta mendorong hadirnya gagasan-gagasan yang matang dan terstruktur. Setiap inisiatif budaya perlu dikemas dengan baik, memenuhi standar administrasi, melibatkan banyak pihak, dan memperhatikan keberlanjutannya," tutup Basuki.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |