DPR Minta Truk ODOL Diberantas, Menhub: Kami Juga Sudah Resah

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Maraknya pengoperasian truk bermuatan berlebih atau truk over dimension-overload (ODOL) membuat pemerintah menggelontorkan banyak biaya. Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP mengatakan pemerintah harus menyiapkan anggaran preservasi atau perbaikan jalan akibat truk ODOL hingga mencapai Rp 41 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan setiap tahunnya karena kurangnya penindakan.

"Truk ODOL ini membuat negara harus menyiapkan Rp 41 triliun tiap tahunnya untuk perbaikan jalan, karena truk ini membuat jalan arteri rusak. Bahkan tol sekalipun," kata Lasarus saat rapat kerja (raker) bersama Kemenhub, Kamis (8/5/2025).

Bahkan, Lasarus kerap menemukan truk-truk bermuatan hingga 50 ton melalui jalan arteri dan tol. Padahal, daya dukung jalan nasional hanya mencapai 13 ton. Hal ini diungkapnya berdasarkan hasil uji petik.

Alhasil, ketika jalan tol rusak parah, maka standar pelayanan minimum (SPM) pun tak terpenuhi oleh operator tol.

"Ini efeknya kemana-mana. Bisa ke SPM jalan tol tidak terpenuhi. Mau tidak mau mereka minta menaikan tarif. Tapi tidak boleh kan naikkan tarif. Kalau mereka tidak boleh naikkan tarif, nanti investasinya terganggu," ujarnya.

Oleh karena itu, Lasarus mendorong penertiban truk ODOL bisa dipercepat oleh pihak terkait, di mana salah satunya yakni Kemenhub.

Kemenhub Serius Basmi Truk ODOL

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan pemerintah juga sudah resah akan keberadaan truk ODOL, karena banyak mengakibatkan kecelakaan dan rusaknya jalan nasional, termasuk tol.

Dudy mengatakan pihaknya tengah serius untuk mengatasi permasalahan ini. Pihaknya juga tengah merumuskan masalah ini dan akan dikeluarkan jika rumusannya sudah selesai.

"Kami juga sudah resah dengan truk ODOL. Dan ini dalam rangka penanganan truk ODOL, kami tengah merumuskan dan jika selesai akan kami keluarkan rumusannya," kata Dudy.

Adapun caranya yakni akan menetapkan dua wilayah yang akan menjadi pilot project penanganan truk ODOL. Kedua wilayah tersebut yakni Riau dan Jawa Barat.

"Riau dan Jawa Barat akan jadi pilot project penanganan truk ODOL. Harapannya dalam waktu dekat kami bisa merumuskan kegiatan-kegiatan yang lebih kongkret berkaitan dengan masalah ini," ujarnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AHY Sebut Truk Obesitas Bikin Negara Rugi Rp43 Triliun

Next Article Truk Obesitas Berkeliaran, Wamen PU Ungkap Fakta Mengejutkan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |