Bukan Ukraina! Putin Pening Gegara Kentang, Bikin 'Kiamat' di Rusia

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis baru kini terjadi di Rusia. Bukan karena perangnya dengan Ukraina tapi karena kentang.

Harga kentang di negeri itu telah naik tiga kali lipat sejak tahun lalu. Hal ini membuat warga teriak dan mengaku hampir gila.

"Ini gila. Kentang selalu sangat murah," kata Tamara, seorang pensiunan berusia 67 tahun di luar toko diskon Pyaterochka di Moskow.

"Dengan harga seperti ini, saya tidak akan membelinya. Saya rasa hanya sedikit orang yang akan membelinya," tambahnya.

Ya, harga kentang tua Rusia kini seharga 84 rubel (Rp 17.000) per kilo dan kentang baru seharga 120 rubel (Rp 24.000) per kilo. Padahal di waktu yang sama tahun lalu, harga rata-rata 43 rubel (Rp 8.900) per kilo di toko eceran pada waktu yang sama tahun lalu.

Kenaikan harga kentang juga diikuti kenaikan harga sejumlah bahan populer lain di negeri itu. Seperti bawang, kubis, bit, wortel, dan bahan-bahan lain untuk sup bit misalnya.

Mengejutkan Putin

Krisis tersebut bahkan mengejutkan Presiden Vladimir Putin. Awalnya ia telah memuji pembangunan pertanian Rusia dan peningkatan ekspor meskipun ada sanksi Barat.

Cerita ini menjadi kisah sukses bagi Putin. Meskipun sebenarnya harga mentega dan telur melonjak pada awal tahun ini.

Hal ini pun membuat pemerintahnya menanggapinya dengan meningkatkan impor. Rusia mengimpor kentang dari Mesir saat Belarus, pemasok kentang cadangan Moskow, mengatakan telah kehabisan stok.

Cuaca Buruk & Suku Bunga

Sementara itu, para petani menyalahkan cuaca buruk tahun lalu atas rendahnya hasil panen. Selain itu meningkatnya biaya untuk mesin, bahan bakar, pupuk, dan tenaga kerja juga jadi masalah lain.

Suku bunga yang tinggi juga menjadi faktor lain di balik lonjakan harga. Ini pun membuat bank sentral memangkas suku bunga acuannya menjadi 20% pada tanggal 6 Juni.

"Tahun lalu, awalnya sangat dingin, kemudian datang kekeringan," kata Yaroslav Ivanov, kepala pertanian Sovkhoz Sergiyevsky.

"Terjadi kekurangan kentang, kualitasnya lebih buruk dari rata-rata. Kentang berkualitas baik cepat habis terjual, dan situasinya mulai memburuk," ujarnya.

Inflasi & Warga Miskin Rusia

Sementara itu, lembaga pemikir TsMAKP, yang memberi nasihat kepada pemerintah, memperkirakan inflasi untuk masyarakat miskin, yang dihitung menggunakan biaya makanan pokok, utilitas, dan obat-obatan, bakal melebihi 20% pada bulan April.

"Kenaikan harga pangan yang terus berlanjut telah menyebabkan perbedaan yang signifikan antara indeks harga untuk keranjang konsumsi penduduk berpenghasilan rendah dan tingkat inflasi keseluruhan," kata TsMAKP.

"Orang-orang berpenghasilan rendah sangat terpukul oleh inflasi," kata Sergei Aleksashenko, mantan pejabat setempat.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Krisis Hantam Negara Maju, Banyak Warga Tidur di Bandara

Next Article Putin Menggila, Militer Rusia Rebut Wilayah Baru di Timur Ukraina

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |