Budi Arie dan Menaker: 80.000 Koperasi Merah Putih Butuh 2 Juta Karyawan

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie telah menyepakati, program 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja. Hal ini diklaim akan jadi solusi konkret penciptaan lapangan kerja di desa seluruh wilayah Indonesia.

"Alhamdulillah hari ini hadir Bapak Menteri Koperasi, pak Budi Arie. Ini tindak lanjut dari pertemuan kami dua minggu lalu. Semangatnya seperti arahan Pak Presiden Prabowo Subianto, bahwa para menteri harus kompak," ujar Menaker Yassierli dalam konferensi pers usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di kantornya, Selasa (1/7/2025).

Ia menjelaskan, 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan akan berdiri dalam waktu dekat ini, bisa menciptakan jutaan lapangan kerja.

"Estimasi kami, ini akan menyerap lebih dari 2 juta orang. Ini solusi luar biasa. Satu program strategis dari Pak Presiden bisa berdampak besar pada pemberdayaan ekonomi dan penciptaan kerja," tegasnya.

Untuk mendukung program tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang mencakup tiga hal utama, diantaranya pemanfaatan balai latihan kerja (BLK), penyediaan instruktur, dan skema sertifikasi kompetensi.

"Kami memiliki balai-balai di seluruh Indonesia, instruktur, skema sertifikasi kompetensi, dan daya jangkau ke BLK komunitas. Itu semua bisa dimanfaatkan untuk pengembangan koperasi. SDM (sumber daya manusia) yang baik sangat penting untuk pengelolaan koperasi yang baik," ujar Yassierli.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

"Banyak yang tanya soal 80 ribu koperasi ini, terutama soal SDM. Jadi kita harus kerja sama lintas kementerian. SDM ini kunci keberhasilan," kata Budi.

Ia menegaskan, koperasi bukan sekadar berdiri, tapi harus dikelola dengan keahlian teknis. "Nanti ada keahlian baru, kayak supir, montir, atau manajemen cooler koperasi. Jangan sampai salah orang. Kalau salah treatment, cooler baru 6 bulan sudah rusak," ujarnya.

Program ini, kata Budi Arie, juga ditargetkan bisa mengurangi arus urbanisasi dan mengangkat perekonomian desa. "Koperasi ini bisa memajukan desa, mengurangi kemiskinan ekstrem yang paling banyak ada di desa," tukasnya.

Saat ditanya soal jangka waktu kerja sama dengan Kemnaker, Budi Arie menegaskan, "Nggak ada (batas waktu). Ini kerja sama jangka panjang."

Adapun terkait balai pelatihan yang akan digunakan, Menaker Yassierli menyebut tidak hanya milik Kemnaker. "Kami membayangkan, tidak hanya balai milik Kemnaker, tapi juga bisa memanfaatkan balai milik provinsi, kota, dan kabupaten," jelasnya.

Untuk tahun ini, pelatihan akan dimulai dari proyek percontohan (pilot project) di 92 lokasi. "Kita akan langsung action dengan perjanjian kerja sama lebih detail dan pilot project dalam waktu singkat. Tanggal 19 Juli nanti Pak Presiden akan meresmikan di Klaten," sambung Yassierli.

Budi Arie menambahkan, pelatihan pengelola koperasi dalam 92 lokasi ini akan fokus pada berbagai keterampilan teknis. "Keahlian itu tergantung kebutuhan koperasi. Bisa montir cooler, montir truk, komputer, akuntansi, dan sebagainya," ungkapnya.

Terkait jaminan upah layak bagi pekerja koperasi, Budi Arie memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mampu menyerap tenaga kerja baru dan memberikan penghasilan yang layak bagi anggotanya.

"Oh ya pasti dong. Soal upah kan ada di kebijakan tenaga kerja, tapi kami pastikan koperasi ini juga bermanfaat untuk membuka pekerjaan baru dan memberi penghasilan yang layak," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Prabowo Akan Bentuk Koperasi Desa Untuk Dukung Ekonomi Rakyat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |