Bisnis Teh Boba Moncer, ERAA Buka Opsi IPO Erajaya Food Nourishment

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten peritel dan distributor PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) tidak menutup kemungkinan Erajaya Food and Nourishment (EFN) untuk go public. Direktur ERAA selaku CEO EFN, Jeremy Sim Chee Ping mengatakan divisi makanan dan minuman milik Erajaya itu masih perlu bertumbuh.

"Food and nourishment di Erajaya masih kecil. Mungkin kita masih bilangnya bahwa 'bayi'-nya dalam grup yang lumayan besar. Maka kami masih butuh cukup banyak waktu untuk growing the business dulu ya," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (10/6/2025).

Meskipun ERAA telah menggandeng beberapa brand yang disebut bertumbuh agresif, Jeremy menyebut belum ada rencana initial public offering (IPO).

"Jadi kalau untuk IPO, ya siapa tahu. Tapi belum ada di dalam rencananya," pungkasnya.

Untuk diketahui, EFN adalah divisi ERAA yang fokus pada bisnis makanan dan minuman serta ritel grocery. Di antaranya, EFN menaungi brand-brand seperti kafe Paris Baguette, restoran Curry Up, Wetzel's Pretzels, Bacha Coffee, dan peritel Grand Lucky.

Belum lama ini, EFN telah membuka gerai teh boba populer asal China, Chagee. Jeremy mengatakan Chagee dan Paris Baguette memiliki potensi besar untuk menambah jumlah toko. Namun demikian, ERAA tengah mengambil sikap hati-hati dalam menggunakan capex untuk berekspansi.

"Bisnis kita masih berkembang dan kami lihat bahwa ada potensi untuk menambah beberapa toko. Tapi kita juga hati-hati untuk perkembangan tokonya. Kita tidak akan menambah terlalu banyak. Kita akan lihat kondisi tempat dan yang bisa mendukung bisnis Paris Baguette-nya tentu," terang Jeremy.

Lantas, ERAA tidak memasang target berapa jumlah target penambahan toko divisi EFN. Namun, ia menyebut jumlah Paris Baguette akan bertambah baik di dalam atau di luar Jakarta. Sementara itu, Jeremy menyebut pihaknya sudah mewacanakan menambah gerai Chagee dengan jumlah yang cukup banyak di Jakarta.

Untuk diketahui, ERAA mencatatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan yang turun 8,7% secara tahunan atau year on year (yoy) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Perusahaan ritel dan distributor itu tak terelakkan dari perlambatan pertumbuhan industri retail nasional. Belum lagi dengan adanya gonjang-ganjing perang dagang global yang terjadi di kuartal I-2025.

Tantangan tersebut kemudian berimbas pada laba bersih ERAA pada kuartal I-2025 yang ambles 22% yoy. Direktur ERAA Patrick Adhiatmadja merincikan penjualan turun hampir 5% yoy, dan pendapatan operasional ambruk 18% yoy.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Buka Suara Soal Isu Persib Bandung Mau IPO

Next Article Pendiri dan Tiga Direksi Erajaya (ERAA) Mengundurkan Diri

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |