Belajar dari Aldy Maldini, Punya Ini Biar Gak Gali Lubang Tutup Lubang

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Belakangan eks personel Coboy Junior Aldy Maldini menjadi sorotan karena terlilit masalah finansial hingga dugaan kasus penipuan.

Aldy Maldini kemudian membuat video klarifikasi yang berisi pengakuan bahwa dirinya dalam masalah finansial. Dia mengatakan gaya hidup yang berlebihan membuatnya harus gali lubang tutup lubang sejak lama. 

"Mismanage finansial saya sejak lama yang berujung gali lubang tutup lubang yang semakin besar, dan juga lifestyle yang saya paksakan untuk pelarian malah membuat finansial saya juga semakin parah," ucapnya di Instagram @aldymldni, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Belajar dari kasusAldy Maldini, perlu diingat bahwa apapun jenis utang yang Anda ambil, terlepas dari pinjol, KTA bank, KPR dan lainnya, akan ada kewajiban bagi seseorang untuk melunasinya. Itulah mengapa utang disebut bakal mengeluarkan pengeluaran pasif.

Dengan pengeluaran pasif, Anda akan semakin sulit untuk menabung, berinvestasi, atau mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Selain menjadi pengeluaran pasif, utang tentu menjadi pengeluaran wajib. Disebut wajib lantaran akan ada konsekuensi finansial yang muncul jika seseorang mangkir terhadap kewajiban yang satu ini.

Biaya penalti yang muncul tentu akan membuat beban finansial menjadi semakin berat ke depannya.

Dana Darurat

Oleh karena itu satu hal untuk menghindari utang, apalagi untuk kebutuhan harian dan gaya hidup adalah dengan memiliki dana darurat, tabungan yang harus dimiliki oleh siapapun untuk menghadapi situasi dimana penghasilan Anda hilang karena risiko profesi maupun bisnis.

Sebagai seorang dengan penghasilan tidak tetap, baik itu adalah artis, musisi, pengusaha, atau pekerja lepas, jumlah dana darurat yang dibutuhkan tentu saja tidak sama dengan karyawan.

Kebutuhan dana darurat seorang dengan penghasilan tidak tetap yang aman adalah 12x pengeluaran bulanan. Namun jika patokannya adalah pengeluaran bulanan saja, maka hal tersebut akan mencakup biaya gaya hidup yang dinilai kurang dibutuhkan di saat Anda kehilangan penghasilan.

Agar besaran dana darurat cepat terkumpul, gunakanlah patokan pengeluaran pokok dan wajib saja.

Untuk mempermudah proses menabung dana darurat, Anda bisa alokasikan dana setara 10% hingga 30% dari nilai proyek Anda, saat Anda menerima pembayaran.

Sebut saja, seorang aktor atau aktris menerima bayaran Rp 30 juta per episode. Maka setelah syuting selesai dan menerima bayaran, dia bisa mengalokasikan uang Rp 6 juta (20% dari bayaran) untuk dana darurat.

Jika dirinya sebut saja memiliki penghasilan lain dari honor endorsement sebesar Rp 10 juta, maka dia pun bisa langsung mengalokasikan Rp 1 juta (10% dari honor tersebut) untuk dana darurat.

Sumber Penghasilan Lain

Selain dana darurat, tentu saja sumber penghasilan lain sangat dibutuhkan bagi seseorang dengan penghasilan tidak tetap. Jika tidak memungkinkan bagi mereka untuk bekerja kantoran sesuai kontrak, maka seseorang bisa saja membuka bisnis sampingan atau menggunakan tabungannya untuk membeli instrumen investasi pendapatan tetap seperti deposito maupun surat berharga negara.

Pada intinya, dana darurat ibarat payung untuk mengantisipasi turunnya hujan. Namun tanpa adanya sumber penghasilan lain, dana darurat bisa saja habis terpakai untuk menyambung hidup.

Kendalikan Gaya Hidup

Hal terpenting selain memiliki dana darurat dan sumber penghasilan lain adalah menyeimbangkan gaya hidup. Biasakan setiap bulan membuat anggaran kebutuhan pokok dan tabungan. Setelah dikurangi dua hal itu, barulah buat anggaran untuk menunjang gaya hidup. Jangan pernah memaksakan gaya hidup di luar kemampuan finansial!


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tensi Global Mengendur, Mei Jadi Bulan Penguatan IHSG & Rupiah?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |