Baru Dibuka, Resor Pantai Korea Utara Kembali Ditutup untuk Asing

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara menangguhkan masuknya turis asing ke resor pantai barunya di Wonsan-Kalma, hanya beberapa minggu setelah membuka situs tersebut untuk wisatawan domestik dan sekelompok kecil warga Rusia. Hal ini sebagaimana diumumkan situs web pariwisata milik pemerintah DPR Korea Tour, pada Rabu (16/7/2025) kemarin.

Kompleks pesisir timur, yang diklaim Pyongyang dapat menampung hingga 20.000 orang, telah dipromosikan oleh Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea Utara, Kim Jong-un sebagai "salah satu kesuksesan terbesar tahun ini."

Namun, situs tersebut sekarang untuk sementara tidak menerima wisatawan asing, demikian pernyataan tersebut, tanpa memberikan alasan atau mengindikasikan kapan larangan tersebut akan dicabut.

Pengumuman ini menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, baru-baru ini ke kompleks tersebut, untuk melakukan pembicaraan dengan Kim dan Menteri Luar Negeri Choe Son-hui.

Lavrov telah menyuarakan optimismenya mengenai peningkatan pariwisata Rusia ke wilayah tersebut.

"Saya yakin wisatawan Rusia akan semakin bersemangat untuk datang ke sini," kata Lavrov, melansir Euronews, dikutip Minggu (20/7/2025).

Namun, seorang analis dari Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul, Oh Gyeong-seob menyatakan, Pyongyang mungkin menutup resor tersebut setelah artikel jurnalis Rusia menyiratkan bahwa warga Korea Utara setempat, atau di lokasi tersebut, tampaknya diorganisasikan oleh pihak berwenang dan bukan wisatawan sungguhan.

"Pemerintah Korea Utara diyakini telah memutuskan bahwa mereka akan menghadapi beberapa konsekuensi negatif ketika membuka situs tersebut untuk orang asing," kata Oh Gyeong-seob.

Sementara itu, Lee Sangkeun dari Institut Strategi Keamanan Nasional di Seoul menambahkan, keputusan tersebut mungkin juga terkait dengan kesulitan dalam menarik wisatawan Rusia, mengingat jarak dan biaya perjalanan lokasi tersebut.

Kendati demikian, para ahli yakin larangan tersebut kemungkinan hanya akan berlangsung sebentar. Pembangunan Wonsan-Kalma, yang diyakini membutuhkan investasi substansial dari ekonomi Korea Utara yang sudah terbebani, dimaksudkan untuk menghasilkan devisa melalui pariwisata.

"Jika turis asing tidak diizinkan masuk ke lokasi tersebut, rubel Rusia, yuan China, dan dolar tidak akan masuk. Akibatnya, Korea Utara tidak akan bisa mencapai titik impas dan harus menutup resor tersebut," kata kepala Institut Dunia untuk Studi Korea Utara, Ahn Chan-il.

Meskipun resor ini ramai dikunjungi wisatawan domestik, belum ada konfirmasi kapan pariwisata internasional yang lebih luas akan kembali beroperasi. Tur grup dari China, yang mencakup lebih dari 90% pengunjung sebelum pandemi COVID-19, belum dimulai kembali.

Kim Jong-Un sebelumnya memuji resor Wonsan-Kalma sebagai "langkah awal yang membanggakan" dalam merevitalisasi sektor pariwisata negara tersebut.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kim Jong Un Makin Mesra dengan Rusia, Dukung Serangan ke Ukraina

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |