Alasan Sebenarnya Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran?

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) kemarin memberikan pengumuman penting. Ia tiba-tiba menyatakan gencatan senjata Israel dan Iran, Selasa.

Namun mengapa dirinya melakukan hal tersebut? Padahal beberapa hari sebelumnya, AS menerjunkan bomber menyerang nuklir Iran dan Teheran juga membalas Washington dengan menembakkan rudal ke pangkalan militernya di Qatar.

Berikut sejumlah faktanya, dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (27/8/2025).

Harga Minyak Tak Boleh Naik?

Mengutip CNBC International, setelah menyerang Iran, Trump menuntut agar "semua orang" menjaga harga minyak tetap rendah. Tidak jelas siapa sebenarnya yang Trump tuju, meskipun ia mungkin meminta industri minyak AS untuk meningkatkan produksi.

"SEMUA ORANG, JAGA HARGA MINYAK TETAP TURUN. SAYA MENGAWASI! KALIAN BERMAIN TEPAT DI TANGAN MUSUH. JANGAN LAKUKAN ITU!," kata presiden dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya Truth Social.

Sebenarnya, beberapa perusahaan minyak telah memperingatkan awal tahun ini bahwa mereka mungkin harus memangkas produksi setelah harga jatuh ke posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir akibat tarif Trump dan peningkatan pasokan oleh OPEC+. Pasokan yang sedikit bisa membuat harga minyak naik, ditambah lagi kisruh Iran-Israel.

"Kepada Departemen Energi: BOR, SAYANG, BOR!!! Dan maksud saya SEKARANG!!!," kata Trump dalam postingan berikutnya pada hari Senin.

Keputusan produksi minyak di AS dibuat oleh perusahaan swasta sebagai respons terhadap dinamika pasar. Departemen Energi tidak mengebor minyak.

"Seperti yang dikatakan Presiden, produsen harus menjaga harga minyak tetap rendah atau berisiko bermain di tangan musuh," kata juru bicara Gedung Putih Harrison Fields ketika ditanya siapa yang Trump ajak bicara.

Kenaikan harga minyak tentu bisa menaikkan inflasi di AS. Pada Mei, mengutip Tradic Economic, tingkat Inflasi di Amerika Serikat meningkat menjadi 2,40% pada bulan Mei dari 2,30% pada bulan April 2025.

Tingkat Inflasi di AS diperkirakan akan mencapai 2,80 persen pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis. Kenaikan harga minyak diyakini akan membuat inflasi AS melejit, di tengah tarif impor Trump yang menaikkan harga dalam negeri, sesuatu yang dihindari sang presiden.

Perlu diketahui, Trump pun terus melancarkan kritik ke Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell. Ia meminta Fed menurunkan suku bunga AS, untuk mengatur inflasi.

Fed diketahui mempertahankan suku bunga di kisaran n 4,25%-4,5%. Mereka ingin melihat dampak dari kebijakan signifikan Trump terhadap data ekonomi sebelum melakukan pemotongan ke suku bunga.

Bisnis Trump di Arab?

Mei 2025, Trump melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Ia mengunjungi Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).

Selama kunjungannya ke negara-negara Teluk yang kaya, dia mendapatkan kesepakatan untuk penjualan senjata dan investasi di bisnis Amerika, dengan total sekitar US$1 triliun menurut Gedung Putih. Namun ada fakta yang menarik lain.

Di mana ia juga mendapat hadiah pesawat terpanjang di dunia Boeing 747-8 jarak tempuh sejauh 13.000 km dan kecepatan laju lebih dari 900 km/jam. Kepemilikan pesawat itu akan diserahkan kepada Trump Presidential Library Foundation, yang kemungkinan akan dipakai untuk urusan pribadi Trump, bukan ke negara.

Kesepakatan ini dinilai tidak lazim karena Hukum AS secara ketat membatasi nilai hadiah yang boleh diterima seorang pejabat dengan maksimal US$480 atau sekitar Rp 7 Juta. Selain itu, hadiah berharga dari negara lain biasanya akan diserahkan ke Arsip Nasional dan tidak ke yayasan pribadi presiden.

Tapi apa hanya itu?

Mengutip New York Times, saat Trump kembali menjabat, keluarganya mendapat untung dari merek yang mereka punya. Setidaknya per Mei lalu, US$2 miliar telah mengalir ke perusahaan-perusahaan Trump hanya dalam sebulan terakhir.

Usaha tersebut meliputi real estat, mata uang kripto, media hingga klub privat. Di Timur Tengah, Trump adalah mitra bisnis pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Oman.

Tump memiliki $TRUMP yang merupakan mata uang kripto milik keluarga, yang dimiliki oleh presiden dan dijalankan oleh anaknya Donald Trump Jr. Melalui sebuah perusahaan investasi, Uni Emirat Arab (UEA) menginvestasikan US$2 miliar ke dalam perusahaan mata uang kripto baru milik keluarga Trump, World Liberty Financial.

Qatar turut membantu membiayai proyek golf tepi pantai dan vila mewah bermerek Trump di negara tersebut senilai US$5,5 miliar. Keluarga Trump memperoleh jutaan dolar dalam biaya lisensi dan manajemen.

Sebuah perusahaan real estat di Arab Saudi menginvestasikan US$1 miliar dalam proyek Trump International Hotel and Tower di Dubai, UEA. Perusahaan yang sama berencana membangun hotel Trump baru, lapangan golf, dan menara mewah di Arab Saudi dan Oman.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Breaking News: Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |