Airlangga Yakin Tarif Ekspor Barang RI ke Eropa Bisa 0%

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perundingan dengan Uni Eropa terkait Indonesia - Eropean Union Comprehensive Economic Partnership (IEU-CEPA) sudah menunjukkan titik terang. Dalam waktu dekat akan perjanjian kerja sama ini akan ditandatangani.

Artinya, dengan adanya perjanjian dagang ini, maka produk ekspor dari Indonesia bisa masuk ke Benua Biru dengan tarif 0%.

"Ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah sitasi ketidakpastian. Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif nol," kata Ailrangga, saat memberikan keterangan, di Brussel, Belgia, mengutip siaran Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

Ia bercerita banyak situasi global yang mempengaruhi rencana penerapan IEU CEPA ini. Seperti situasi global, juga masuknya Indonesia dalam aliansi ekonomi dunia OECD. Selain itu menurut Indonesia juga dilihat sebagai negara yang ekonominya terus meningkat.

Airlangga mengungkapkan rencananya penandatanganan perjanjian dagang ini akan dilakukan pada kuartal III tahun ini.Namun mengenai keputusan lebih detail menurutnya akan diumumkan langsung oleh presiden.

"Tapi kita tunggu penumuman dari presiden, jadi kita tidak spill-spill, sekarang sudah tidak ada kendala lagi, jadi sudah selesai," kata Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso yakin adanya kerja sama IEU CEPA akan mengatasi berbagai permasalahan ekspor produk Indonesia di pasar eropa. Salah satunya adalah persoalan hasil hutan dan kebun Indonesia seperti sawit karena adanya European Union Deforestation Regulation (EUDR).

"Ya sebenarnya ketika proses IEU CEPA ini mau selesai ya, hal-hal seperti EUDR dan sebagainya itu melunak," kata Budi Santoso.

Budi Santoso juga menjelaskan proses perundingan IEU CEPA berlangsung lama karena untuk mencapai kesepakatan saling menguntungkan memang tidak mudah. Namun proses negosiasi sudah hampir rampung dan membuahkan kesepakatan.

"Secara substansi tidak ada masalah, jadi besok ya presiden tinggal umumkan. Jadi nggak ada masalah ya," katanya.

Adapun menurutnya Eropa akan menjadi alternatif pasar baru bagi Indonesia, melihat impor Eropa di dunia itu mencapai US$ 6,6 triliun, dibanding Amerika Serikat yang hanya US$ 3,3 triliun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article BPS: Nilai Ekspor RI Capai US$ 21,45 Miliar di Januari 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |