Air Bersih Makin Merata, Warga Jakarta Rasakan Perubahan Nyata

19 hours ago 3

Jakarta -

Masalah air bersih telah lama menjadi beban bagi banyak keluarga di Kota Jakarta. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, situasi mulai berubah.

Melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) hingga reservoir komunal oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama PAM Jaya, cakupan air bersih di Jakarta kini semakin merata. Air yang dulu kerap sulit diakses dan berkualitas buruk, kini mengalir jernih ke rumah-rumah warga.

Fitma Hartini, salah satu warga Jakarta, mengaku, sejak IPA Buaran III diresmikan, kini ia tak lagi harus menunggu lama untuk mendapatkan air bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kualitas airnya lebih baik, lebih jernih dan tidak berbau. Sekarang, semenjak ada IPA Buaran III, air di rumah jadi lancar," ungkap Fitma dikutip dari Instagram @pamjaya_dki, Selasa (22/7/2025).

Hal yang sama turut diungkapkan Linda, warga Tambora, Jakarta Barat. Sejak hadirnya reservoir komunal Tambora, kualitas air PAM di rumahnya pun semakin membaik.

"Untuk saat ini, suplai air PAM sudah mulai membaik dan sangat bagus, kualitas (airnya) juga bagus. Tekanan air ada perubahan, kalau dulu kecil, kadang mati, dan jarang keluar," paparnya.

Cakupan Air Bersih Makin Merata

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerataan akses air bersih memang menjadi program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan akses air bersih mencapai 100 persen pada 2029.

"Mudah-mudahan pada 2029, seluruh warga Jakarta sudah bisa mendapatkan 100 persen air bersih. Dan kami akan bekerja sungguh-sungguh untuk itu," ujarnya.

Berbagai upaya pun digencarkan Pemprov DKI Jakarta bersama PAM Jaya untuk mewujudkan target tersebut. Salah satunya, dengan membangun IPA Buaran III di Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, yang diresmikan pada Mei lalu.

Pembangunan IPA berada di lahan seluas 3,4 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 liter per detik dan volume reservoir sebesar 39.400 meter kubik. Air baku diambil dari Waduk Jatiluhur dan instalasinya dirancang untuk melayani hingga 31 kelurahan di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kramat Jati, Makassar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

"IPA Buaran ini merupakan instalasi air dengan kapasitas produksi yang cukup tinggi. Saat ini, cakupan pipanisasi telah mencapai lebih dari 70 persen," ucap Pramono.

Melalui IPA Buaran III, Pramono berharap, kebutuhan air bersih di Jakarta dapat terpenuhi sehingga warga dapat hidup lebih sehat.

"Harapannya, PAM Jaya dapat terus berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan Jakarta yang lebih baik guna meningkatkan kualitas hidup seluruh warga," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin mengungkapkan, diperkirakan sebanyak 42.052 pelanggan baru akan menerima manfaat dari suplai awal IPA Buaran III.

"Pelanggan eksisting di wilayah low supply kini bisa menikmati air mengalir selama 24 jam penuh. Kami juga mengundang 50 perwakilan pelanggan sambungan baru dari Cipinang Melayu yang merupakan bagian dari 27.015 pelanggan penerima manfaat saat ini dari suplai IPA Buaran III," tambahnya.

Selain IPA Buaran III, PAM Jaya sebelumnya juga telah membangun IPA Mookervart di Cengkareng, Jakarta Barat. Dengan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR), IPA Mookervart mampu mengolah polutan organik dan amonia dengan bantuan organisme yang tumbuh pada suatu media.

Arief menjelaskan, IPA Mookervart telah menyuplai air perpipaan untuk warga Jakarta, khususnya di kawasan Rusun Pesakih Daan Mogot, Rusun Pulau Intan, dan Rusun Hutama Karya.

"Jadi, ini sudah meng-cover beberapa sambungan rumah masyarakat di sekitarnya, termasuk rusun dan apartemen. Karena, memang ini terkoneksi dengan saluran air di Pejompongan untuk memperkuat proses air baku, sehingga proses filtrasi di WTP (Water Treatment Plant) bisa lebih stabil," papar Arief.

Di samping pembangunan IPA, Pemprov DKI Jakarta bersama PAM Jaya juga membangun reservoir komunal di Tambora. Reservoir ini menyuplai 970 sambungan rumah di 4 RW yang terdiri atas 32 RT di Kelurahan Angke, Jakarta Barat. Terdapat pula program 20.000 sambungan baru, program KAS (Kartu Air Sehat), hingga bantuan tandon air gratis guna memeratakan akses air bersih di Jakarta.

Mendapat Apresiasi

Pembangunan infrastruktur air bersih di Jakarta mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, mendukung target Pramono untuk mengalirkan air bersih ke seluruh warga Jakarta pada 2029. Ia juga mendorong PAM Jaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur air di Jakarta.

"Kami tentu saja di sini menyambut, mendukung kebijakan Gubernur," papar Suhud.

Ia pun menyarankan PAM Jaya agar menyusun desain percepatan pembangunan infrastruktur demi memperluas layanan air bersih. "Hal ini agar permasalahan ketersediaan air di wilayah barat Jakarta bisa segera diselesaikan," jelasnya.

Senada, Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Dimaz Raditya, juga menyambut baik hadirnya IPA Buaran III di kawasan Jakarta Timur.

"Tentunya, kami, dari Komisi C khususnya, mendukung IPA Buaran III ini, supaya ke depan air bersih di DKI Jakarta bisa terdistribusi dengan baik," ungkapnya.

(akn/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |