Adu Jet Tempur Israel Vs Iran, Siapa Paling Kuat?

10 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Timur Tengah terus memuncak, setelah Israel dan Iran melancarkan serangan militer satu sama lain sampai Sabtu (14/6/2026) malam waktu setempat.

Eskalasi ini memicu kekhawatiran global akan kemungkinan pecahnya perang regional berskala luas, terutama setelah Israel memperluas serangannya dengan menghantam fasilitas energi terbesar Iran di ladang gas South Pars.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa serangan yang telah terjadi "belum seberapa dibandingkan dengan apa yang akan Iran hadapi dalam beberapa hari ke depan."

Perlu diketahui, pertama kali Israel menyerang Iran pada Jumat kemarin (13/6/2025) secara besar-besaran melalui serangan udara langsung menggunakan jet tempur.

Ini juga menjadi pertama kalinya sejak Perang Iran-Irak (1988) ada serangan udara musuh yang dikonfirmasi memasuki dan melakukan serangan langsung di wilayah udara Iran. Serangan ini menandai eskalasi besar dan menguji langsung kemampuan pertahanan udara serta kesiapan jet tempur Iran.

Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan, kira-kira seberapa kuat jet tempur Iran Vs Israel jika diadu?

Melansir laman Laman Force Index, kemampuan jet tempur Iran lebih kuno dibandingkan Israel yang dinilai lebih modern.

Iran memang memiliki lebih dari 300 jet tempur, salah satu armada terbesar di dunia, tetapi sebagian besar pesawatnya sudah tua, warisan dari era 1970-an saat rezim Shah masih berkuasa.

Sejak revolusi 1979, Iran hanya sempat membeli sejumlah kecil jet buatan Soviet dan Tiongkok di akhir 1980-an, seperti MiG-29, Su-24, dan J-7. Hingga kini, Iran mengoperasikan 15 skuadron jet tempur aktif ditambah satu skuadron Su-22 milik Garda Revolusi, yang lebih fokus ke misi dukungan udara dekat.

Upaya modernisasi armada sempat dilakukan pada 1990-an, tapi tekanan Amerika terhadap Rusia dan negara bekas Uni Soviet menggagalkan banyak kontrak pembelian. Radar dan sistem senjata Iran juga ketinggalan zaman. Hanya MiG-29 dan F-14 yang memiliki radar pasca-Perang Vietnam, dan keduanya sudah dipelajari secara detail oleh Barat, membuatnya rentan terhadap gangguan elektronik. Satu-satunya rudal berpemandu radar aktif milik Iran, AIM-54 dan versi lokalnya Fakour-90, juga dianggap usang dan belum terbukti efektif.

Kesempatan Iran untuk memodernisasi armada tempurnya meningkat setelah embargo senjata PBB berakhir pada tahun 2020, dan semakin terbuka setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022.

Ketergantungan Rusia pada pasokan drone dari Iran, serta semakin berkurangnya pengaruh tekanan Barat terhadap Moskow, membuat posisi Tehran cukup kuat untuk meminta pembelian jet tempur dari tetangganya yang sedang terlibat konflik itu. Pada Januari 2025, Iran dikonfirmasi telah memesan jet tempur Su-35 dari Rusia, dengan laporan tidak resmi menyebutkan rencana pembelian sebanyak 64 unit.

Meskipun Su-35 bukanlah jet tempur terbaik di dunia saat ini dan memiliki sejumlah kelemahan dibandingkan F-35 atau jet tempur Tiongkok seperti J-20 dan J-16, jet ini tetap jauh lebih maju dibandingkan seluruh armada lama Iran dan dirancang khusus untuk menghadapi jet siluman dalam pertempuran intens.

Dengan ukuran armada yang sangat besar, Iran masih memiliki kapasitas untuk menyerap lebih banyak jet tempur kelas lainnya di masa depan. Spekulasi tentang pengadaan tambahan pun terus bermunculan.

Namun, kelambanan Iran dalam mempercepat akuisisi jet tempur baru telah memperbesar kerentanannya, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan negara-negara Barat. Hal ini membuat perencanaan serangan terhadap Iran jadi jauh lebih mudah dibandingkan jika mereka sudah memiliki armada jet tempur modern yang lengkap.

Ukuran armada Iran juga tetap menjadi tantangan tersendiri bagi lawan. Banyaknya pangkalan udara dan jumlah pesawat memaksa lawan mengalokasikan banyak sumber daya dalam skenario serangan.

Berikut perbandingannya secara rinci antara kekuatan jet tempur Iran Vs Israel :

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |