Jakarta, CNBC Indonesia - Daun salam merupakan ramuan aromatik yang diperoleh dari pohon cemara kecil yang dikenal sebagai pohon bay laurel yang berasal dari Mediterania. Daunnya panjangnya sekitar dua hingga tiga inci dan berwarna hijau.
Tidak hanya sebagai penyedap makanan, daun salam juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Ini karena daun salam kaya akan antioksidan, mineral, dan serat, memberikan kemampuan untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Mengonsumsi air rebusan daun salam secara teratur memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pengelolaan diabetes dan perlindungan terhadap stres oksidatif. Teh daun salam semakin populer untuk mengobati sakit perut, masuk angin, dan migrain, sedangkan minyak dalam aromaterapi untuk kondisi pernapasan.
Jenis Daun Salam
Berikut adalah jenis-jenis daun salam yang ada di pasar.
1. Daun salam segar
Daun salam segar berwarna hijau mengkilap dan gelap di bagian atas dengan warna hijau pucat di bagian bawah. Daun ini digunakan sebagai penyedap masakan untuk menambah aroma yang kuat.
2. Daun salam kering
Daun salam kering memberikan rasa yang lebih halus dan umumnya dibiarkan di piring saat dimasak kemudian dibuang sebelum disajikan.
Daun salam segar seringkali lebih mahal dan memiliki umur simpan yang lebih rendah daripada daun salam kering. Oleh karena itu, menggunakan daun salam yang dikeringkan dan dihancurkan saat memasak makanan lebih menguntungkan karena nutrisi lebih mungkin diserap dari bentuk yang dihancurkan.
Daun salam tidak hanya digunakan sebagai penyedap rasa, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan.
Melansir dari situs WebMD, Berikut kandungan Nutrisi per Satu Sendok Makan (dihancurkan):
-
Kalori: 5,5 kalori
-
Protein: 0,1 gram
-
Lemak: 0,1 gram
-
Karbohidrat: 1,3 gram
Daun salam mengandung sejumlah kecil berbagai vitamin dan mineral, terutama:
-
Vitamin A
-
Vitamin B6
-
Vitamin C
-
Riboflavin (Vitamin B2)
-
Kalsium
-
Zat besi (Iron)
-
Tembaga (Copper)
-
Magnesium
-
Mangan
-
Seng (Zinc)
Manfaat Kesehatan Daun Salam
Selain sebagai bumbu dapur, daun salam (Laurus nobilis) juga dikenal memiliki berbagai potensi manfaat bagi kesehatan. Melansir dari Healthline, Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan daun salam berdasarkan temuan ilmiah
1. Potensi Daun Salam sebagai Antikanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun salam dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Studi laboratorium tahun 2023 menemukan bahwa minyak dari tanaman Laurus nobilis mampu menghambat pembentukan kanker hati dalam model 3D yang menyerupai tumor manusia.
Selain itu, studi tahun 2022 menggunakan nanopartikel berisi minyak daun salam juga menunjukkan kemampuan dalam menghambat jalur pertumbuhan sel kanker melalui uji laboratorium.
Namun, penting dicatat bahwa studi-studi ini tidak menggunakan daun salam secara langsung, dan belum dilakukan uji klinis pada manusia. Bahkan, studi lain pada kanker akibat infeksi HPV menunjukkan bahwa ekstrak daun salam tidak berhasil menghentikan pertumbuhan sel kanker.
2. Manfaat Daun Salam untuk Diabetes
Beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak dafnah dapat berperan dalam mengatasi resistensi insulin dan kadar gula darah tinggi. Studi laboratorium tahun 2021 menunjukkan bahwa ekstrak daun salam membantu melindungi sel hati dari stres oksidatif. Sementara itu, penelitian pada tikus juga memperlihatkan bahwa ekstrak ini berpotensi menurunkan kadar glukosa darah.
Sayangnya, belum ada studi klinis yang menguji efek tersebut secara langsung pada penderita diabetes
3. Potensi Penyembuhan Luka oleh Daun Salam
Dalam penelitian terdahulu pada tikus, daun salam terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka. Studi tahun 2022 juga menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun salam dan kitosan memiliki efek antibakteri yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka jahitan.
Meski demikian, studi tersebut tidak menguji daun salam secara terpisah, dan belum ada mendukung manfaat ini secara langsung pada manusia.
4. Kemungkinan Membantu Mengatasi Batu Ginjal
Enzim urease yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan batu ginjal. Studi tahun 2021 terhadap 40 ekstrak tanaman menunjukkan bahwa ekstrak daun salam merupakan yang paling efektif dalam menghambat urease, berkat senyawa aktif quercetin.
Namun, semua penelitian ini masih dilakukan dalam skala laboratorium, sehingga belum bisa dipastikan manfaatnya secara klinis.
5. Efek Daun Salam terhadap Fungsi Kognitif
Penelitian pada tikus tahun 2021 menunjukkan bahwa menghirup asap daun salam selama 5 menit per hari selama 22 hari dapat mengurangi gangguan kognitif dan stres oksidatif. Penelitian lanjutan pada tahun 2024 juga menunjukkan bahwa minyak Laurus nobilis dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada otak tikus.
Namun, belum ada bukti ilmiah bahwa efek serupa terjadi pada manusia.
Meskipun sejumlah penelitian menunjukkan potensi manfaat daun salam (dafnah) untuk berbagai kondisi kesehatan, mulai dari kanker, diabetes, luka, batu ginjal, hingga fungsi otak, sebagian besar masih terbatas pada studi laboratorium dan hewan. Belum ada bukti kuat dari uji klinis pada manusia yang mendukung penggunaan daun salam sebagai terapi medis.
Untuk saat ini, daun salam tetap menjadi bahan dapur yang bermanfaat secara umum, mengandung nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, dan mangan, yang mendukung kesehatan secara keseluruhan bila digunakan dalam jumlah wajar.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 14 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Atasi Diabetes-Cegah Kanker