Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2016-2019 Arcandra Tahar mengungkapkan setidaknya terdapat tiga jalur laut perlintasan utama pendistribusian minyak mentah global. Diantaranya yakni Terusan Suez, Terusan Panama, dan Selat Hormuz.
Semula, Arcandra mengungkapkan bahwa kondisi perang yang terjadi di dunia sejatinya tidak bisa dilepaskan dari upaya negara-negara dalam mengamankan pasokan energi. Ia lantas menilai bahwa keamanan energi baik oleh negara importir maupun eksportir dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya pendekatan politik dengan mengamankan jalur distribusi.
"Cara politik kedua, itu adalah mengamankan jalur transportasinya," kata Arcandra dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (25/6/2025).
Ia lantas mencontohkan ketika Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Terusan Suez yang sebelumnya dikuasai Inggris, Perancis, dan Israel, krisis energi melanda Eropa karena terhambatnya jalur pengangkutan minyak.
"Terancamkah energy security Eropa karena harus jalan lewat ke bawah ke Afrika Selatan. Nah, jalur ini juga sekarang menjadi target untuk energy security. Selain dua jalur utama, terusan Suez dan terusan Panama, jalur utama sekarang adalah Selat Hormuz. Jadi inilah cara metodologi by politics untuk mengamankan energy security banyak negara," katanya.
Sebagaimana diketahui, ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menginstruksikan militer untuk melancarkan serangan ke ibu kota Iran, Teheran, pada Selasa (24/6/2025).
Perintah ini dikeluarkan setelah Israel menuduh Iran melanggar gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Mengingat pelanggaran terang-terangan Iran terhadap gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Amerika Serikat - melalui peluncuran rudal ke Israel - dan sesuai dengan kebijakan pemerintah Israel untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran, saya telah menginstruksikan IDF untuk melanjutkan operasi intensitas tinggi yang menargetkan aset rezim dan infrastruktur teror di Teheran," ujar Katz dalam pernyataan resminya, dilansir Reuters.
Pernyataan itu keluar tidak lama setelah militer Israel melaporkan telah mendeteksi peluncuran sejumlah rudal dari Iran dan sedang melakukan upaya intersepsi. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai keberhasilan atau kegagalan sistem pertahanan Israel dalam menahan rudal-rudal tersebut.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! AS Berang karana Ada Campur Tangan China di Terusan Panama