Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 1.000 turis yang mengunjungi Israel dalam rangka wisata sejarah dievakuasi ke Siprus dengan kapal pesiar mewah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.
Laporan The Independent menyebut, Crown Iris, kapal pesiar Israel yang dioperasikan oleh Mano Maritime, tiba di Siprus pada Selasa (17/6) dengan megangkut sekitar 1.500 peserta program Birthright Israel di dalamnya.
Angkatan laut Israel ikut mengawal perjalanan kapal selama 13 jam dari Pelabuhan Ashdod, di selatan Tel Aviv, ke Larnaca, Siprus, melewati Laut Mediterania.
Birthright Israel, sebuah organisasi yang menerima dana dari pemerintah Israel, adalah "perjalanan wisata sejarah" gratis selama 10 hari ke Israel untuk generasi muda Yahudi berusia 18 hingga 26 tahun.
Sebanyak 2.800 peserta internasional telah terlantar di Israel sejak negara itu pertama kali menyerang situs nuklir Iran dan ibu kota Teheran pada Jumat pagi, yang meningkatkan ketegangan regional.
Mayoritas dari mereka berasal Amerika Serikat, menurut Birthright Israel.
Gubernur Florida Ron DeSantis menyewa empat pesawat berbadan lebar untuk menerbangkan semua peserta AS yang dievakuasi dari pelabuhan Siprus ke Tampa, Florida.
Menurut Birthright Israel, upaya evakuasi "baik melalui udara maupun laut" akan terus dilakukan untuk peserta internasional yang masih tertahan di Israel.
"Ini adalah operasi yang rumit dan emosional, yang dilakukan di bawah tekanan yang sangat besar, dan kami bangga telah membawa 1.500 generasi muda dengan selamat ke Siprus. Tim kami terus bekerja sepanjang waktu untuk mengamankan solusi bagi peserta yang tersisa yang masih berada di Israel," kata Gidi Mark, CEO Birthright Israel.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga Israel Mau ke Selandia Baru Bakal Diperiksa Status Militernya